Masjid Baiturrachim Merupakan masjid yang
terletak di Desa Jajar Kecamatan Gandusari kabupaten Trenggalek, tepatnya
Berada di Rt.05 Rw.02 Dusun Kebon, Yang berdiri di atas tanah kurang lebih 10 M2
, Masjid Baiturrachim Berdiri Sebelum kemerdekaan Indonesia yang kira-kira
Pada tahun 1943 yang pada saat itu masih Langgar, yang masih berdinding Anyaman
bambu, dan berlantai kayu yang bentuknya pampang yang hanya berukuran beberapa
meter, pada saat itu semua kegiatan dilakukan di langgar, baik mengaji maupun
Musyawarah maupun kegiatan lain. Masjid Baiturrachim mengalami pembagunan yang
bertahap yaitu pada tahun 1948 masjid Baiturrachim yang pada saat itu masih
langgar, oleh warga sekitar diadakan pembangunan, yang istilah sekarang
dinamakan mushola,Kemudian pada tahun 1955 diadakan lagi pembangunan yang menambah
lebar bangunan, karena jumlahnya jama’ah yang semakin banyak. Kemudian pada
tahun 1963 pembangunan yaitu perluasan bangunan, Seiring berjalanya waktu dan
dan perkembangan jaman masjid Baiturrachim Pada tahun 1974 mengalami renovasi
yaitu di bongkar separo badan yang tadinya berdinding bamboo, mengalami
peningkatan dengan berdinding bata merah meski hanya setengah, dan penggantian
lantai dari kayu menjadi alas mester dari semen,
Tahun 1976 masyarakat sekitar masjid Baiturrachim
mengadakan musyawarah rencana pembangunan dari mushola menjadi Masjid, Untuk
pembangunan Masjid Warga sekitar dan jam’ah masjid Baiturrachim membutuhkan dana
yang cukup besar, dengan keinginan warga sekitar dan jam;ah masjid Baiturrachim untuk membangun Masjid Baiturrachim, warga
sekitar menggali dana dengan cara menggarap Sawah milik Aparat Desa setempat
yang hasil panennya akan di jual untuk pembangunan masjid, Pada tahun 1976
berdirilah Masjid Baiturrachim. Pada tahun1983 Masjid Baiturrachim membangun
sebuah Serambi, yang berfungsi untuk tempat mengaji serta untuk kegiatan masjid
seperti musyawarah, yang dulunya di lakukan di dalam masjid sekarang dilakukan
di serambi. Kemudian Pada Tahun 1988 masjid Baiturrachim mengalami Pembangunan
lagi yaitu dengan memperkokoh bangunan dan menambah tempat tidur para pemuda,
yang dulunya para pemuda tidur didalam masjid.
Selain Untuk Mengaji yang Dilakukan di malam
hari dan kegitan belajar mengajar di sore hari masjid Baiturrachim pada saat itu
mendirikan sebuah Group rebana yang jaman dulu istilahnya acir, yang membawakan
adegan mirip drama tapi didalam musik
yang pada saat itu group acir di undang di acara2 seperti pernikahan, akekohan,
dll, Selang beberapa tahun kemudian sangat disangkan sekali group acir
menghilang , akibat dari personil yang satu persatu sibuk dengan kegiatan
masing-masing, pada tahun 1993 masjid Baiturrachim mengalami pembangunan yaitu
pembangunan masjid putri yang dulunya belum ada.
Setelah group acir
menghilang selang beberapa tahun kemudian masjid Baiturrachim mendirikan Group
Rebana yang Di beri nama “MAYANG KATON” Group reban mayang katon nasipnya tidak
jauh dengan group acir, yaitu bak ditelan bumi menghilang begitu saja,.
Kemudian pada sekitar tahun
1996 masjid Baiturrachim Mengalami pembangunan dengan mengganti lantai dengan
keramik dan menagganti atap dengan atap yang layak, sampai saat ini masjid Baiturrachim
masih berdiri tegak di desa Jajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar